Mekanisme Waralaba Dari Awal Sampai Menjalankan

0
4419

Contents

Waralaba adalah sebuah perikatan yang pada salah satu pihaknya diberi hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak kekayaan intelektual. Perikatan ini diikuti dengan imbalan berdasarkan persyaratan dari pihak lain. Sebuah cara usaha seperti ini tentunya memiliki mekanisme waralaba masing-masing tergantung waralaba apa yang ingin dijalankan.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak usaha waralaba yang berjalan hampir di seluruh Indonesia. Baik itu usaha waralaba kecil-kecilan maupun besar seperti fast food, minimarket, dan lain-lain. Untuk menjalankan bisnis ini, tentu ada beberapa hal yang ada pada mekanisme waralaba dari mendaftar sampai menjalankan. Berikut adalah mekanismenya.

1. Mendatangi Kantor Pusat Waralaba

Hal yang utama dalam mekanisme waralaba adalah mendatangi kantor pusat waralaba yang ingin mitra waralaba jalankan. Mendatangi kantor pusat waralaba tentunya akan lebih cepat dilayani dibandingkan dengan menghubungi melalui call center. Di samping itu, dengan mendatangi kantor pusat maka mitra waralaba bisa membuktikan keaslian dari usaha waralaba yang ingin dijalankan.

Sebaiknya mitra waralaba harus menyiapkan informasi mengenai letak kantor pusat waralaba, bagaimana transportasi ke kantor pusat, dan lain sebagainya. Karena dengan persiapan yang matang, mitra waralaba tidak akan mengalami bermacam hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, siapkan informasi dan perbekalan kemudian datangi kantor pusat waralaba yang ingin dijalankan.

2. Menanyakan Keperluan Yang Harus Disiapkan

Setelah sampai di kantor pusat waralaba, hal pertama yang harus mitra waralaba lakukan sebelum mendaftar adalah menanyakan keperluan yang harus disiapkan. Keperluan ini meliputi dokumen pribadi mitra waralaba, surat perizinan usaha, dan lain sebagainya. Dalam menjalankan usaha waralaba, tentu memerlukan surat perizinan usaha agar bisnis yang dijalankan mendapat izin resmi.

Di samping itu, menanyakan keperluan tempat usaha juga bisa ditanyakan ke kantor pusat waralaba. Biasanya waralaba tertentu akan meminta ukuran lahan tempat yang spesifik agar usaha waralaba bisa berjalan dengan lancar. Hal yang satu ini wajib untuk ditanyakan para mitra waralaba, mengingat hal ini sangat penting dalam keberlangsungan bisnis waralaba yang akan dijalankan.

3. Menanyakan Berapa Modal Yang Dibutuhkan

Sebuah usaha tanpa adanya modal tentu saja menjadi hal yang tidak mungkin terjadi. Berapapun modalnya baik itu besar maupun kecil dapat mempengaruhi jalannya suatu usaha. Begitu juga dengan waralaba, tentunya mitra bisnis bisa menanyakan modal yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha waralaba ketika mitra waralaba mendatangi kantor pusat waralaba tersebut.

Biasanya waralaba tertentu akan menjelaskan berapa modal yang diperlukan untuk menjalankan sebuah usaha waralaba. Di samping menjelaskan modal, pihak kantor pusat waralaba juga akan menjelaskan modal yang lain. Misalnya untuk keperluan belanja bahan baku, belanja untuk stok, dan belanja lainnya tergantung usaha waralaba apa yang ingin mitra waralaba jalankan.

4. Menanyakan Sistem Pembagian Keuntungan

Sebaik-baiknya sebuah bisnis adalah bisnis yang memberikan keuntungan bagi para pelakunya. Keuntungan yang didapatkan juga setidaknya harus lebih besar dari modal yang dikeluarkan. Untuk usaha sendiri, biasanya tidak perlu memikirkan pembagian keuntungan. Akan tetapi bagi usaha seperti ini, tentunya ada sebuah mekanisme waralaba untuk pembagian keuntungan.

Pembagian keuntungan ini berlaku antara mitra waralaba dengan kantor pusat waralaba, sehingga hal ini bisa ditanyakan ketika akan mendaftar. Setiap usaha waralaba memiliki pembagian keuntungan yang sudah diatur oleh pihak kantor pusat waralaba. Maka dari itu, mitra waralaba tidak perlu bingung untuk mengatur keuntungan karena bisa ditanyakan di kantor pusat.

5. Menanyakan Peralatan Yang Didapatkan

Ketika menjalankan usaha franchise minimarket misalnya, akan ada peralatan yang wajib untuk diletakkan pada tempat usaha waralaba. Contohnya seperti rak barang, komputer kasir, troli, keranjang belanja, dan lain sebagainya. Maka dari itu, hal ini bisa ditanyakan sebelum mitra waralaba akan melakukan pendaftaran waralaba ke kantor pusat waralaba.

Setiap usaha waralaba akan memberikan peralatan kepada mitra waralaba dalam menjalankan usahanya. Hal ini tentunya membuat mitra waralaba tidak perlu mencari barang lagi untuk memenuhi ketersediaan peralatan untuk usaha. Untuk status peralatan semisalnya rusak atau ada kecelakaan lainnya, sebaiknya mitra waralaba melaporkan hal ini ke kantor pusat waralaba.

6. Menanyakan Bahan Baku Atau Isi Untuk Usaha Waralaba

Kembali ke permisalan waralaba minimarket tadi, sebuah usaha waralaba ini akan membutuhkan yang namanya stok barang. Perlunya stok barang ini adalah untuk menjaga supaya barang tidak kehabisan ketika pelanggan membutuhkan barang tersebut. Contoh lain misalnya pada waralaba makanan, ada bahan baku yang tidak bisa ditemukan di daerah mitra waralaba tinggal.

Pihak kantor pusat waralaba akan memberikan bahan baku atau barang stok demi keberlangsungan usaha waralaba yang sedang mitra waralaba geluti. Akan tetapi, mitra waralaba harus menanyakan terlebih dahulu bahan baku atau barang stok apa saja yang dibutuhkan untuk usaha waralaba. Tentunya hal ini menjadi hal yang wajib dalam mekanisme waralaba.

7. Mendaftar Waralaba

Setelah apa yang mitra waralaba tanyakan kepada kantor pusat waralaba memenuhi persyaratan, maka mitra waralaba bisa mendaftar langsung di tempat. Akan tetapi, jika mitra waralaba merasa ada beberapa hal yang masih kurang, maka mitra waralaba bisa mendaftar waralaba di lain kesempatan. Atau jika merasa tidak cocok, maka bisa mencoba waralaba lainnya.

Di Indonesia, sudah banyak sekali usaha waralaba yang berjalan, baik itu usaha makanan, minuman, food truck, bahkan minimarket. Tentunya setelah berhasil mendaftar dan diterima, maka mitra usaha bisa menjalankan bisnis waralaba yang sudah lama diinginkan.

Ketika menjalankannya, mitra waralaba juga harus memikirkan lagi strategi agar usaha waralaba yang dijalankan laku di pasaran. Akan tetapi jika mitra usaha waralaba yang dijalankan memiliki nama yang besar, maka mitra waralaba bisa meminta untuk mempromosikan usaha waralaba kepada kantor pusat waralaba.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here