Cara Memulai Usaha Thrift Shop Bagi Pebisnis Baru

0
1830

Contents

usaha thrift shop

Thrift Shop merupakan bisnis kekinian yang menjamur di kalangan masyarakat. Menawarkan keuntungan besar meskipun dirintis dengan modal minim. Oleh karenanya, banyak kalangan yang melirik usaha thrift shop ini.

Merintis usaha ini menjadi pilihan tepat bagi pemula. Terlebih ketika skill menjualnya cukup baik. Karena, kunci keberhasilannya amat tergantung pada bagaimana seseorang dapat memastikan produk sampai ke tangan konsumen.

Jika Anda memang berkualifikasi dan ingin berbisnis di bidang tersebut, ulasan kali ini akan membantu. Yakni bagaimana cara memulainya dari nol.

Tetapi sebelum menekuninya, mari kenalan lebih dahulu dengan jenis usaha tersebut. Apa yang dimaksud dengan thrift shop dan apa saja kelebihan serta kekurangannya?

Apa Itu Thrift Shop?

Thrift shop merupakan jenis bisnis yang bergerak di bidang jualan item fashion branded atau bermutu. Harga jualnya cenderung lebih murah. Bahkan, tidak sampai menguras isi kantong.

Betapa tidak, item fashion bukanlah produk buka bungkus. Artinya, ini merupakan produk bekas. Namun, kualitasnya masih sangat baik lantaran pernah dibeli/digunakan hanya beberapa kali saja.

Produknya berupa sepatu, tas hingga pakaian. Item tersebut kebanyakan memiliki merek dagang terkenal. Jadi, tidak salah bila seseorang masih tertarik untuk membelinya meskipun dalam kondisi bekas.

Sasaran pasarnya juga semakin banyak. Sejauh ini, target pasar yang mencolok adalah kaum milenial. Target pasar ini memiliki perilaku konsumtif dengan daya beli pas-pasan. Makanya, harga jualnya cenderung lebih murah agar produk tersebut mudah dijual.

Kehadiran usaha thrift shop ini nyatanya menjadi solusi bagi milenial. Khususnya pencari produk bermerek yang harganya sesuai isi kantong.

Lalu, bagaimana bisa produk branded ini dihargai cukup murah? Gampang saja. Produknya sudah bekas. Para pebisnis mendapatkannya dengan sistem borongan.

Biasanya, pebisnis akan membeli produk dalam satuan karung. Di tiap karung biasanya terdapat sekitar 50 item fashion dengan nilai jual yang sudah ditetapkan. Baru kemudian penjual mulai menyortir item tersebut untuk dijual secara ecer dengan harga yang masuk akal.

Kelebihan Bisnis Thrift Shop

Menggeluti bisnis ini sangat menguntungkan. Betapa tidak, banyak kelebihan yang didapatkan oleh pebisnis. Salah satunya berkaitan dengan modal usaha.

Pebisnis tidak perlu menyediakan modal besar jika ingin mendapatkan produk. Karena, pebisnis dapat mengeluarkan biaya membeli produk satu karung dengan harga di kisaran 1 juta rupiah. Itu pun produknya sudah mencapai 20-50 buah.

Selain itu, produk ini juga memiliki pasar yang luas. Sebagian besar adalah remaja yang mulai tertarik untuk mengikuti tren fashion kekinian. Hanya saja, terkendala dengan biaya ketika ingin membeli produk bermerek yang baru.

Ini sekaligus menjelaskan bahwa produknya lebih mudah dipasarkan. Setiap banyak produknya yang terjual, keuntungan yang Anda dapatkan semakin tinggi. Jadinya, potensi untuk mengembangkannya jauh lebih mudah.

Sementara keunggulan terakhir ialah bisa dipasarkan melalui berbagai platform. Anda bisa menjualnya secara offline atau online. Artinya, Anda bebas menentukan model penjualan sekiranya dapat mendukung pada pemasaran ke tangan pembeli secepatnya.

Kelemahan Usaha Thrift Store

Memang benar jika usaha thrift shop ini menawarkan berbagai kelebihan. Tetapi, ada juga kelemahan yang terdapat di dalamnya. Ini perlu disadari sejak awal supaya Anda memiliki kesiapan untuk merencanakan berbagai solusinya.

Salah satu kelemahannya ialah kondisi produk. Faktanya, produknya merupakan bekas pakai. Jadi, ada kemungkinan bahwa produknya mengalami kerusakan cukup banyak.

Produk seperti ini tidak bisa dipilih sejak awal. Anda hanya akan mengetahuinya mana kala sudah membongkar paket produk. Jadi, Anda masih punya pekerjaan lain seperti memperbaikinya bila memungkinkan.

Kemudian, Anda juga perlu meluangkan waktu sejenak untuk menemukan supplier thrift shop. Anda perlu memastikan bahwa supplier ini memang terpercaya. Jika tidak, Anda bakalan mengalami kerugian.

Contoh kerugiannya ialah bila produk yang dipasok ternyata KW. Artinya, kebanyakan produknya ialah produk tembakan (tidak original). Pada akhirnya, pemasaran produk akan mengalami kesulitan.

Selain itu, pebisnis juga perlu melakukan penyortiran produk. Sortir produk dilakukan untuk memisahkan item mana yang masih bagus dan kurang baik.

Setiap jenis produk yang berbeda nantinya mempengaruhi pada nilai jual. Karena, Anda sedang berhadapan dengan pembeli yang cukup pemilih.

Ada kalanya jika produk tertentu akan bertahan lama di toko. Sebaliknya produk lain lebih mudah terjual. Jadi, pengaturan harga dan pemisahan produk nantinya berpengaruh pada keuntungan bisnis.

Cara Mengawali Usaha Thrift Shop

usaha thrift shop

Bingung harus memulai bisnis thrifting dari mana? Anda bisa menerapkan beberapa langkah berikut ini.

  1. Tentukan Produk yang Dijual

Disadari atau tidak, item fashion ini cukup banyak. Pasarnya juga luas. Namun begitu, bukan berarti jika Anda bisa sukses dengan cepat.

Penyebab utamanya ialah kurangnya perencanaan. Khususnya dalam memutuskan jenis produk yang akan dijual.

Ketika mengawali bisnis, cara terbaiknya ialah fokus untuk menjual produk spesifik. Tujuannya agar penjualannya tidak menyulitkan diri sendiri. Karena, Anda tahu betul siapa target utamanya.

Berbeda jika Anda mengambil produk secara umum. Memang targetnya luas, tetapi kendalanya cukup besar. Anda mungkin kehilangan fokus untuk menjual produk lantaran menganggap semua produk itu yang paling utama.

Strategi pemasarannya juga semakin kompleks. Bahkan, anggaran untuk promosi akan boros. Dan yang merugikan, promosi ini malah tidak memberi hasil maksimal.

  1. Tentukan Asal Produk

Usaha thrift shop sebenarnya banyak dicari pembeli. Setiap pelanggan biasanya sudah memilik referensi terkait kualitas produk. Khususnya produk pakaian bermerek dari negara tertentu.

Di sini, Anda hanya perlu mengikuti kemauan dari calon pembeli. Lihat produk dari mana yang mendapatkan tanggapan lebih banyak. Dari sinilah Anda dapat menentukannya. Contohnya dengan mencari informasi di komunitas atau grup, bahkan pesaing bisnis.

  1. Temukan Supplier Utama

Ketika sudah mematangkan jenis dan asal produk, langkah selanjutnya ialah mencari supplier. Pencarian ini tentunya penuh tantangan. Karena besarnya minat pengusaha ini diikuti dengan banyaknya supplier di sekitar.

Sayangnya, tidak semua supplier itu bagus untuk diajak kerja sama. Karena, ada sebagian oknum yang mencoba memanfaatkan peluang tersebut.

Sebagai solusinya, Anda perlu mendatangi langsung supplier yang menawarkan kerja sama. Tetapi sebelumnya, cari tahu kelebihan dan kekurangan pemasok tersebut. Yakni melalui ulasan dari sebagian besar pebisnis yang telah bermitra dengannya.

Lihat juga seperti apa kerja samanya. Mulai dari seberapa sering supplier mengirimkan barang, hingga berapa nilai jual yang ditetapkan setiap paketnya. Jika merasa cocok, Anda bisa menjalin kerja sama.

  1. Mulai Jualan dengan Promosi yang Tepat

Proses terakhir ialah mulai promosi dan jualan. Promosi sendiri bisa dilakukan melalui media sosial atau semacamnya. Atau, Anda dapat juga membagikan selebaran brosur di jalanan.

Setelah kedatangan pembeli, berikan layanan terbaik. Layanan ini yang bakalan mempertahankan konsumen. Sederhananya, pelanggan akan kembali lagi untuk membeli produk di lain waktu.

Itulah bagaimana caranya memulai usaha thrift shop dari nol. Mulai dengan menentukan jenis produk, lantas supplier dan imbangi dengan strategi pemasaran yang tepat. Dengan begitu, usaha tersebut akan mendatangkan keuntungan seperti harapan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here