Tips Memasarkan Produk Yang Belum di Kenal

produk-baruPenjualan Anda menurun? Atau Anda bingung menciptakan produk yang marketable? Coba kenali siapa saja market Anda. Siapa saja yang membutuhkan produk Anda. Apakah produk Anda benar-benar yang mereka tunggu-tunggu untuk menjawab kebutuhan mereka?

Kalau Anda tahu, pasar saat ini bukan hanya membeli kebutuhan mendasar saja. Tapi banyak alasan atau motif untuk membeli sebuah produk. Beberapa motif berikut barangkali bisa Anda manfaatkan untuk sasaran produk Anda…

 

Kebutuhan

Orang hidup membutuhkan makan, minum, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, listrik, telepon, sabun, pasta gigi dan banyak lagi kebutuhan dasar lainnya. Barang yang membuat orang tak bisa berbuat tanpanya, menjadi alasan utama untuk membeli. Anda bisa memulai ide bisnis dari satu hal ini saja.

Ketakutan 

Karena takut sakit orang rela membeli alat olah raga atau membeli produk suplemen makanan dan juga obat. Karena takut tidak cantik, orang rela membayar biaya salon dan membeli produk-produk kecantikan. Karena takut tidak bisa memuaskan istri di ranjang, banyak suami diam-diam membeli “obat kuat laki-laki”.

Ketakutan yang kuat menjadi salah satu ceruk pasar yang dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk meraup keuntungan yang besar. Dengan menyediakan produk dan jasa untuk menjawab berbagai ketakutan.

Anda bisa menggali banyak ketakutan potensial yang lain hehehehe. Takut miskin, takut dianggap tidak mengikuti mode, takut anaknya tidak pinter, takut kegemukan, takut bisnis bangkrut dan masih banyak lagi lain.

Atau Anda bisa menciptakan ketakutan-ketakutan baru untuk menciptakan pasar. Hehehe.. ketakutan adalah pasar. Ciptakan lebih banyak “ketakutan” untuk mereka hehehe…

 

Gengsi

Ini juga pasar paling empuk, terutama di negara kita. Orang miskin di negeri tercinta ini saja butuh gengsi dan ingin diakui. Orang miskin seringkali membeli gadget termutakhir untuk mendongkrak eksistensi. Biar eksis gitu deh, bisa selfi dan bikin status yang wow gitu.

Dan kabar baiknya bagi Anda sebagai pebisnis, gengsi menjadi penyakit yang mewabah di semua tingkatan. Untuk mendapat itu mereka rela mengorbankan apapun.

Seorang artis membeli Lamborghini untuk mendongkrak eksistensi.

Seorang pengusaha dengan senang hati membeli mobil mewah demi menjaga atau mendongkrak performanya, meski harus dengan pembiayaan leasing. Mereka butuh pengakuan, mereka butuh gengsi. 

Banyak orang ramai-ramai kredit elektronik, peralatan rumah tangga bahkan gadget meski sesungguhnya mereka belum mampu. Beneran butuh atau sekedar gengsi?

Gengsi Mereka, Profit Buat Anda

Beberapa waktu lalu, Ndika seorang internet marketer berhasil membantu Anto, teman pengusaha kaos yang baru kolaps. Usahanya bangkrut karena konveksinya tidak berjalan baik.

Dengan feeling marketer, Ndika cukup memajang kaos bergambar Aliando, aktor dalam sinetron ganteng-ganteng serigala melalui instagram dan facebook. Seperti dugaan Ndika, ada ceruk pasar bagus yang dia raup dari para fans Aliando Syarief.

Dalam waktu 5 hari, terhitung ada 178 anak ABG yang langsung order kaos. Apakah karena murah? Tidak.

Kaos itu dijual dengan harga Rp 115.000,-. Anda tahu siapa yang pesan, mereka rata-rata anak SMP.

Mereka rela membayar harga demi eksistensi, pengin diakui. Ingin diterima sebagai bagian penting dalam sebuah kelompok penggemar Aliando.

 

Penuhi gengsi mereka, profitnya buat Anda.

Pembaca yang bersemangat, bangsa kita ini jutaan jumlah penduduknya. Jutaan pula cara menaikkan gengsi mereka. Anda bisa dorong produk Anda untuk meraih pasar empuk ini.

Kasih Sayang

Rasa seringkali mengalahkan logika. Rasa cinta kasih orang tua untuk anaknya, apapun akan dikorbankannya. Mainan apapun akan dibelikan untuk anaknya karena ingin melihat anaknya senang.

Karena rasa sayang, orang tua merasa penting untuk masa depan anaknya. Mereka rela membeli produk tabungan pendidikan, asuransi dan mengirimkan anak di sekolah terbaik.

Anda bisa menciptakan produk-produk lain yang menyentuh perasaan.

Tampil Beda

Anda sering mendengar sebuah produk yang diluncurkan dalam jumlah terbatas? Ya, limited edition. Itu sejatinya adalah trik pemasaran. Kecenderungan orang selalu ingin tampil beda. Anda pasti tidak ingin memakai baju yang tidak dipakai orang lain, kalau bisa satu-satunya di dunia.

Pernah suatu ketika saya memakai baju batik dengan percaya diri. Beberapa bulan kemudian saya melihat tukang becak memakai baju sama persis dengan baju batik saya. (Mohon maaf, bukan bermaksud merendahkan profesi). Beruntung saya tidak memakainya hari itu. Anda tahu, hari berikutnya saya tidak lagi mau memakai baju itu.

Ingin tampil beda sering menjadi alasan seseorang untuk membeli sebuah produk.

Pengembangan diri

Dorongan untuk menjadi lebih baik merupakan fitrah yang dimiliki semua orang. Ingin memiliki tubuh yang atletis dan sehat, mereka rela membayar biaya untuk fitness. Ingin jago presentasi, mereka rela membeli buku bagaimana cara berbicara di depan publik.

Ingin jago dalam bermain piano, mereka rela membayar uang kursus. Keinginan untuk mengembangkan diri menjadi alasan untuk membeli produk atau jasa.

 

Dan masih banyak motif-motif yang menjadi alasan untuk membeli. Jika Anda mampu menciptakan produk atau jasa dengan mengeksplorasi beberapa motif seperti di atas, maka dengan komunikasi dan pemilihan calon customer yang tepat, tentu produk atau jasa Anda akan menjadi rebutan.

Semakin banyak Anda bisa menciptakan motif atau alasan untuk membeli, semakin cepat produk Anda diserbu pasar.

Selalu tingkatkan skill marketing Anda, pasti bisnis Anda lebih mengasyikkan.

 


Discover more from Tabloid Peluang Usaha

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top