Peluang Usaha Membuat Keripik Pisang

peluang-usaha-keripik-pisangBuah pisang adalah jenis buah yang tidak mengenal musim. Dengan kemampuan hidupnya yang tinggi dan perkembangbiakan tanaman ini yang tergolong cepat menjadikan ketersedian buah pisang melimpah ruah. Namun sayang pemanfaat buah pisang ini masih sebatas dikonsumsi sebagai buah segar sehingga tidak dapat disimpan terlalu lama hingga akhirnya membusuk . Dengan pengolahan lebih lanjut seperti dijadikan “keripik aneka rasa” meningkatkan nilai tambah buah pisang dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama. Setelah kita bahas gambaran secara global persiapan memulai usaha pengolahan kripik pisang, berikut kita akan bahas lebih lanjut mengenai industri, sarana & prasarana dasar yang harus dipenuhi dalam proses pengolahan pisang hingga siap dipasarkan.

Pengenalan Industri Keripik Pisang

Pengolahan pisang menjadi keripik tidak memerlukan teknologi yang tinggi dan modern. Oleh karena itu, industri ini dapat diterapkan pada industri sekala kecil, industri rumah tangga atau industri menengah. Dalam mendirikan dan mempertahankan kelangsungan industri keripik pisang ini, perlu diketahui beberapa kunci keberhasilan , yaitu:

  • Modal. Modal menjadi faktor penentu untuk memulai usaha ini. Besar modal yang diperlukan tergantung pada skala usaha yang didirikan. Hal terpenting yang perlu diperhatiakan adalah kemampuan dalam mengelola modal yang tersedia.
  • Produk. Jenis pisang yang digunakan adalah pisang yang perlu diolah terlenih dahulu sebelum dikonsumsi seperti pisang nangka, kepok, kapas, raja dan siam. Untuk mengurangi biaya produksi, dapat kita gunakan pisang yang tidak lolos penyortiran, dimana tampilan kulit luarnya kurang baik sedangkan isi buahnya baik. Dengan demikian biaya produksi dapat ditekan sehingga harga jualpun lebih rendah. Hal ini mempengaruhi persaingan harga jual dengan produk sejenis sehingga produk lebih mudah dipasarkan. Disamping itu dengan pemberian aneka rasa memberikan pilihan yang beragam sehingga lebih menarik minat konsumen.
  • Teknologi dan keahlian. Dua hal tersebut menjadi faktor yang memudahkan dalam proses produksi sehingga menghasilkan produk dengan kualitas yang baik.
  • Sumber daya manusia. Dalam industri ini tidak diperlukan kriteria khusus. Hanya memerlukan penjelasan, pelatihan dan pengawasan dalam proses produksi.

Sarana dan Prasarana Industri

Faktor-faktor penting yang menentukan keberhasilan industri ini :

  1. Lokasi Usaha. Lokasi pendirian industri merupakan hal yang penting , karena dapat membantu dalam menghemat biaya produksi dan transportasi. Lokasi yang dipilih sebaiknya dekat dengan sumber bahan baku, tenaga kerja dan pasar. Dalam industri ini, kedekatan dengan bahan baku juga diperlukan berkaitan dengan sifat buah pisang yang mudah rusak.
  2. Peralatan Usaha. Dalam usaha pengolahan kripik pisang ini peralatan yang diperlukan cukup sederhana , seperti pisau (sebaiknya dari bahan stainless steel supaya hasil irisan tidak meninggalkan warna hitam pada pisang), talenan, baskom besar, penggorengan besar, wadah peniris, Sealer (untuk menutup kemasan), kompor, timbagan, kemasan.
  3. Prasarana pendukung. Sarana dan prasarana lain yang diperlukan adalah. Ruang pabrik, sebaiknya dilengkapi dengan sistem ventilasi yang baik (tidak lembab) dan terjamin kebersihannya serta dilengkapi dengan sarana pembuangan air maupun sampah lainya. Ketersediaan air bersih , baik untuk proses pengolahan buah pisagn ataupun untuk kegiatan pembersihan lainya (ruangan, alat-alat, dsb). Listrik dan komunikasi, Listrik sangat diperlukan terutama kaitannya dengan penerangan ruangan dalam pabrik, sedangkan alat komunikasi sangat memudahkan dalam berineraksi dengan konsumen, produsen ataupun pihak lain.
  4. Ruangan tempat usaha. Dalam perencanaan layout suatu pabrik / tempat usaha, perlu diperhatikan efisiensi penggunaan peralatan, tenaga kerja, ruangan, serta keamanan sehingga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk akhir. Untuk industri skala kecil menengah standart ruangan yang diperlukan yaitu : ruang penyimpanan bahan baku, ruang persiapan, ruang produksi, ruang pengemasan, ruang penyimpanan produk jadi dan tuang administrasi.

Dengan kesiapan pengetahuan dasar dalam industri pengolahan kripik pisang ini serta sarana dan prasarana dasarnya sudah terpenuhi diharapkan pengusaha sudah siap untuk memulai usaha ini.

Sarana dan prasarana dalam peluang usaha mendirikan sebuah industri pengolahan kripik pisang, sekarang kita akan membahas bagaimana pengolahan bahan baku pisang itu sendiri hingga menghasilkan produk siap jual.

Untuk menghasilkan produk kripik pisang yang bermutu, perlu dilakukan beberapa tahapan dasar, yaitu :

Pemilihan bahan baku dan bahan tambahan.

Bahan baku yang bagus akan menghasilkan produk akhir dengan kualitas yang baik, oleh karena itu pengenalan bahan baku sangatlah penting. Dalam pembuatan kripik pisang ini bahan baku yang diperlukan berupa berbagai jenis pisang olahan diantaranya pisang kepok, nangka, tanduk, siam, raja dan kapas. Gunakan pisang yang mentah dan sudah tua dengan warna hijau tua pada permukaan kulitnya. Pisang mentah yang digunakan akan memudahkan dalam membuat aneka bentuk irisan pisang. Disamping itu pisang mentah dapat diolah dengan aneka rasa keripik pisang sesuai dengan penambahan rasa/seasoning yang diberikan. Jangan gunakan pisang yang sudah matang karena disamping terlalu lembek untuk proses pemotongan , kandungan gula yang tinggi menyulitkan dalam pemberian rasa tambahan. Bahan tambahan sendiri bertujuan untuk memberikan rasa, juga berfungsi sebagai pengawet.

Bahan tambahan yang biasa digunakan antara lain : garam halus, Natrium bisulfat (untuk mencegah timbulnya warna kecoklatan pada irisan pisang), gula pasir, gula merah, palm suiker / gula semut, cabai bubuk serta aneka flavour / seasoning (banyak tersdia dipasaran seperti seasoning keju, barbeque, jagung bakar dll.)

Proses pengolahan pisang menjadi kripik pisang :

  1. Pengupasan, biasanya dilakukan secara manual dengan menggunakan pisau.
  2. Pencucian, diperlukan untuk membuang kotoran yang melekat pada buah.
  3. Perendaman, pisang yang sudah bersih direndam dalam larutan natrium bisulfit (NaHSO3) 1% sebanyak 10 gr dalam 1 ltr air dalam waktu 5-10 menit. Tujuannya untuk menghindari warna coklat pada permukaan serta irisan pisang.
  4. Pengirisan, dapat dilakuakan secara manual ataupun dengan menggunakan alat pengiris. Ketebalan irisan umumnya 1-1,5 mm. Bentuk dapat disesuaikan dengan keinginan produsen biasanya berbentuk bulat, lonjong ataupun memanjang. Hasil irisan dapat divariasi dengan pisau gelombang sehingga hasilnya lebih menarik.
  5. Penggorengan, dilakukan setelah irisan pisang ditiriskan maksimal 10 menit (apabila tidak direndam menggunakan natrium bisulfit) irisan pisang digoreng pada suhu 180 C dengan cara deep frying, yaitu seluruh bahan (irisan pisang) yag digoreng tercelup / terendam dalam minyak. Apabila penggorengan dilakuakan sekaligus 1 kg pisang, dibutuhkan minyak goreng 3 ltr. Minyak tersebut dapat digunakan sebanyak 4 kali penggorengan.
  6. Penirisan, bertujuan untuk meniriskan minyak sehingga keripik menjadi kering
  7. Pemberian rasa, dapat menggunakan bahan alami seperti garam, gula ataupun seasoning yang banyak dipasaran untuk memberikan pilihan yang beragam bagi konsumen.
  8. Penyortiran dan pengemasan, pemyortiran berguna untuk menentukan grade keripik pisang, misalnya keripik yang utuh dan yang sudah pecah.Setelah disortir dilakukan pengemasan yang berguna juga untuk melindungi produk dari kerusakan ataupun masuknya udara. Pada umumnya digunakan kemasan plastik jenis PE (poly ethylene), PP (poly prolyene) ataupun PET (poly ethylene terephtalate). Kemasan ditutup dengan menggunakan sealer untuk merekatka kedua ujung plastik, sehingga produk tertutup rapat.

Pasca produksi

Pengemasan dan penyimpanan yang baik sebelum dipasarkan merupakan proses lanjutan yang juga akan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Pengemasan yang menarik juga dapat meningkatkan nilai tambah produk. Pemberian label dapat juga diberikan untuk menginformasikan produk seperti nama produk, komposisi, berat bersih, tanggal kadaluarsa dsb. Dalam penyimpanan perlu diperhatikan hal-hal seperti tidak boleh lembab dan tidak terkena sinar matahari langsung untuk mengontrol produk dalam keadaan tetap prima hingga pada akhirnya produk siap dipasarkan.


Discover more from Tabloid Peluang Usaha

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top