Peluang Bisnis Lele Dengan Media Bioflok

Untuk Anda para pemula mungkin budidaya lele Bioflok masih terdengar cukup asing di telinga. Padahal budidaya ikan lele dengan sistem Bioflok ini sudah sering sekali dipraktekkan oleh para peternak ikan lele. Tentunya ini bukan tanpa alasan. Banyak yang mengatakan jika ternak lele Bioflok lebih bisa mendatangkan keuntungan dibanding cara konvensional.

Tidak dipungkiri jika budidaya ikan lele semakin kesini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini disebabkan teknologi budidaya ikan lele termasuk yang relatif mudah dikuasai bahkan oleh masyarakat awam sekalipun. Contohnya adalah bioflok.

Pengertian Sistem Bioflok Pada Budidaya Ikan

Sebenarnya tidak hanya para peternak ikan lele saja yang beralih ke sistem Bioflok. Banyak juga peternak ikan air tawar jenis lain yang kini beralih ke sistem Bioflok. Memangnya apa dampak sistem Bioflok pada budidaya ikan?

Jika ingin sedikit belajar, budidaya ikan, misalnya saja budidaya lele Bioflok dijamin akan lebih mengutungkan dibanding cara konvensional. Selain itu, banyak yang mengatakan jika dari segi perawatan ikannya pun lebih mudah dilakukan.

Bioflok sendiri sebenarnya berasal dari dua kata, bio yang memiliki arti kehidupan dan floc yang berarti gumpalan. Namun secara istilah, Bioflok sering diartikan dengan bahan organik hidup yang menyatu menjadi sebuah gumpalan-gumpalan.

Lalu apa hubungannya dengan budidaya ikan? Dalam budidaya ikan, gumpalan-gumpalan bahan organik nantinya akan diubah menjadi pakan bagi komoditi ikan yang dibudidayakan.

Keuntungannya, pembuatan flok justru memanfaatkan limbah dari ikan itu sendiri. Selain itu, dengan penumbuhan mikroorganisme seperti ini, limbah budidaya akan menjadi semakin ramah lingkungan. Dan yang paling menguntungkan adalah bisa dijadikan pakan untuk ikan yang dibudidayakan.

Kemudian untuk mikroorganisme yang ditumbuhkan haruslah yang bersifat non pathogen, memproduksi enzim, mampu menetralkan racun, dan memiliki kemampuan mensintesis Poli Hidroksi Alkanoat (PHA).

Sementara itu penumbuhan mikroorganismenya sendiri bisa dilakukan dengan pemberian probiotik pada kolam budidaya. Selain itu Anda diharuskan juga untuk memasang aerator yang berfungsi sebagai penyuplai oksigen dan juga sebagai alat pengadukan air di dalam kolam.

Bisnis Ternak Ikan Lele

Siapa yang tidak mengenal jenis ikan air tawar yang satu ini. Bahkan ikan lele bisa dibilang sebagai jenis ikan air tawar yang paling banyak penggemarnya di Indonesia. Rasanya yang gurih-gurih sedap, ditambah harganya yang cukup murah membuat ikan lele menjadi primadona di tengan masyarakat.

Melihat fakta yang seperti itu, sudah sewajarnya jika permintaan akan ikan lele semakin hari semakin meningkat. Mengejutkannya, peningkatan akan permintaan ikan lele di pasaran ternyata tidak sebanding dengan penambahan jumlah peternak ikan lele.

Akhirnya terjadilah yang namanya kekurangan produksi. Melihat hal seperti itu, kenapa Anda tidak berpikir untuk menjadikannya sebagai peluang bisnis. Apalagi jika melihat fakta di lapangan, bisnis ikan lele untuk saat ini memiliki prospek yang sangat menjanjikan.

Pada saat ingin memulai budidaya lele, hal pertama yang harus Anda pikirkan adalah sistem budidaya apa yang akan diterapkan. Cara pertama yang bisa Anda pilih adalah cara konvensional atau yang lebih dikenal dengan istilah beternak lele secara tradisional.

Jika Anda memilih budidaya ikan lele secara tradisional, keuntungan dari cara ini adalah Anda tidak perlu menyiapkan modal yang besar. Namun Anda dituntut untuk memiliki lahan yang cukup luas jika ingin mendapatkan hasil panen yang normal.

Kemudian untuk sistem budidaya ikan lele kedua yang bisa Anda pilih adalah budidaya lele Bioflok. Meskipun modal yang Anda perlukan akan sedikit lebih besar dibanding cara yang pertama. Namun tidak perlu khawatir, selain lahan yang dibutuhkan tidak terlalu luas, hasil panen yang didapatkan pun lebih besar ketimbang ternak lele dengan cara konvensional.

Lalu Apa Manfaat Budidaya Lele Bioflok?

Budidaya ikan lele dengan menggunakan teknologi Bioflok dikenal begitu ramah lingkungan. Pasalnya memiliki sistem pemanfaatan limbah menjadi sesuatu yang memiliki manfaat dan bisa digunakan kembali.

Selain itu, inovasi dalam budidaya ikan lele ini juga bisa digunakan secara berkelanjutan. Maksdunya para peternak lele bisa lebih menghemat biaya produksi, terlebih lagi berkaitan dengan biaya pakan.

Padahal Anda tahu sendiri, salah satu yang paling banyak menyedot biaya adalah membeli pakan lele. Dengan demikian, keuntungan yang bisa diperoleh pun menjadi semakin besar.

Tahapan Membudidayakan Lele Dengan Sistem Bioflok

Jika ingin berbisnis, cermatlah dalam memanfaatkan peluang yang ada. Setidaknya, hasil yang diperoleh nantinya sangat menjanjikan. Salah satunya memilih budidaya lele Bioflok ini. Nah, bagaimana cara Anda menerjuninya?

  1. Membuat Kolam Budidaya Ikan Lele Bioflik

Budidaya lele dengan sistem Bioflok ini pada umumnya kolam yang digunakan berbentuk bulat yang terbuat dari terpal. Jenis kolam seperti itu dinilai lebih praktis serta bisa menghemat tempat. Pasalnya kolam dengan ukuran diameter 3 meter saja mampu menampung ikan lele hingga 3 ribu ekor.

Sementara itu, pada dasar kolamnya harus dipasang pipa. Fungsi pipa tadi sebagai jalan keluar kotoran lele yang mengendap di dasar kolam. Dan proses pembuangan kotoran lele sebaiknya diikuti dengan penambahan air.

Dengan demikian kolam lele pun tidak akan mengering. Sementara itu, berkaitan dengan kotoran yang dikeluarkan lewat dasar kolam tadi bisa dimanfatakan menjadi pupuk organik atau bisa juga dijadikan sebagai pakan ikan lele.

  1. Pengaturan Air Dan Penebaran Benih Ikan Lele

Jika budidaya lele Bioflok yang Anda pilih, ketinggian air yang ideal adalah 80 sampai dengan 100 cm. Kemudian pada hari kedua setelah kolam lele diisi air, langsung masukkan probiotik 5 ml/m3.

Setelah itu pada hari ketiga masukkan probiotik molase dengan ukuran 250 ml/m3. Kemudian pada malam harinya jangan lupa untuk menaburkan dolomite dengan ukuran 150 sampai dengan 200 gram/m3.

Setelah proses pengaturan air pada budidaya lele Bioflok sudah Anda lakukan semua, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan benih lele yang unggul. Kemudian setelah penebaran benih ikan selesai dilakukan, jangan lupa untuk menambahkan prebiotik 5 ml/m3 keseokan harinya.

  1. Perawatan Budidaya Ikan Lele Bioflok

Sebelum ikan lele mencapai panjang 12 cm, jangan lupa untuk memasukkan probiotik sebanyak 5 ml/m3, ragi tape 2 butir/m3, ragi tempe 1 sdm/m3, dan air dolomite 200 sampai dengan 300 gram/m3 setiap 10 hari sekali.

Barulah setelah lele panjangnya lebih dari 12 cm, jangan lupa juga untuk memasukkan probiotik sebanyak 5 ml/m3, ragi tape 6 sampai 8 butir/m3, ragi tempe 3 sdm/m3, dan air dolomite 200 sampai dengan 300 gram/m3 setiap 10 hari sekali.

Penting untuk diperhatikan juga adalah ragi tape dan tempe yang akan dimasukkan ke dalam kolam. Anda harus melarutkannya terlebih dahulu di dalam air. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana cara pemberian pakan ternak lele Bioflok?

Perlu diperhatikan juga bahwa pemberian pakan yang kurang akan berakibat lele menjadi kanibal karena kelaparan. Artinya ikan lele akhirnya menjadi pemasangsa ikan lele lain di dalam kolam tersebut. Dengan demikian, sangat dianjurkan untuk membeli pakan yang berkualitas dan sesuai dengan porsi berat ikan lele. Selain itu pakan juga perlu dicampur probiotik. Ingat juga untuk mengurangi dosis pakan ketika sudah terbentuk flok atau gumpalan.

Nah seperti itulah berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya. Jadi, apakah Anda tertarik untuk terjun ke dalam budidaya lele Bioflok ini?


Discover more from Tabloid Peluang Usaha

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top