Mulailah Berpikir Terbuka Karena Bisa Saja Skill Anda Tidak Lagi Dibutuhkan Di Industri 4.0

0
1562

Contents

Siapa saja yang sekarang merasa nyaman dengan pekerjaan harus bersiap-siap. Siap untuk apa? Untuk menghadapi perubahan. Yaitu perubahan dunia yang sangat masif dan sangat signifikan. Perubahan inilah yang membuat siapa saja bisa kehilangan pekerjaan. Bukan tidak mungkin Anda salah satunya.

Sebenarnya, perubahan tersebut sudah Anda ketahui namun mungkin tidak Anda rasakan. Adanya ojek dan taksi online menggeser keberadaan ojek dan taksi konvensional. Bahkan perusahaan taksi yang armadanya ada hampir di semua kota besar di Indonesia harus mengakui perubahan ini membuat mereka kalah.

Perubahan ini disebabkan karenanya adanya industri 4.0. Sebuah industri yang lebih menekankan pada teknologi digital. Dan perubahan inilah yang diprediksi terus terjadi sehingga beberapa jenis pekerjaan bakal hilang.

Apa mungkin pekerjaan juga terancam bakal hilang sehingga Anda akan menjadi pengangguran?

  • Manufaktur dan Produksi

Dulu, anak-anak lulusan sekolah menangah atas berbondong-bondong mengambil kuliah jurusan teknik. Alasannya sederhana. Lapangan pekerjaan sangat terbuka lebar. Apalagi jumlah barang produksi seperti mobil terus bertambah. Sangat mungkin sekali mereka bisa mendapatkan pekerjaan dengan lebih mudah.

Namun, mereka harus harus sadar bahwa kompetitor mereka bukan lagi teman-teman mereka yang lulus dari jurusan teknik. Ada robot yang sekarang diciptakan untuk menghandle pekerjaan membuat benda tertentu di sektor produksi. Jelas robot ini lebih cepat, efisien, dan murah jika dibandingkan dengan manusia. Inilah yang membuat pekerjaan manufaktur dan produksi kemungkinan besar akan hilang di era industri 4.0 ini.

Dan ini sebenarnya sudah terjadi. Anda bisa lihat perusahaan manufaktur tidak lagi menghire tenaga dalam jumlah yang banyak. Mereka hanya butuh beberapa orang saja untuk memastikan robot-robot manufaktur memproduksi dengan tepat dan mereka hanya ditugaskan untuk maintenance robot tersebut.

  • Tenaga Administrasi

Hampir semua kantor, perusahaan, instansi, atau organisasi apa saja membutuhkan tenaga administrasi. Inilah yang membuat hampir semua kampus dibanjiri dengan mahasiswa ekonomi dan akuntansi.

Mungkin di tahun-tahun mendatang, jurusan akuntansi tidak lagi jadi jurusan favorit. Hal ini disebabkan beberapa kantor tidak lagi membutuhkan terlalu banyak tenaga administrasi. Sekarang mereka lebih mengandalkan sistem administrasi sehingga sebanyak apapun dan serumit data yang haras di administrasi, pekerjaan tersebut bisa dihandle dengan satu atau dua tenaga admin saja.

Bahkan, jika Anda mau melihat lebih detail lagi, beberapa perkantoran justru tidak membutuhkan tenaga administrasi. Pasalnya, setiap karyawan sudah dibekali dengan software administrasi sehingga semua data kantor sudah secara otomatis terekam rapih di sebuah sistem.

  • Pengacara

Apakah Anda pekerjaan apa yang hanya bisa dilakukan oleh orang dengan daya intelegensi tinggi? Pekerjaan tersebut adalah pengacara. Makanya di Harvard University, hanya orang hebat saja yang diterima di jurusan hukum.

Pengacara tidak hanya pintar dalam mengajukan tututan di meja hijau. Mereka harus menguasai logika berpikir yang tepat sehingga kasus apapun yang mereka tangani bisa mereka menangkan. Mereka tidak hanya harus menghafal semua pasal tapi juga mereka harus berpikir logis agar bisa menerapkan pasal di kasus yang tepat.

Belum lagi jika kasus yang ditangani mengenai bidang lain seperti kedokteran. Jadi, seorang pengacara tidak hanya harus tahu seputar hukum dan pasal tapi juga harus mengetahui tentang dunia kedokteran, terutama kasus yang mereka tangani.

Namun, setiap orang punya batasan, apalagi dalam menghafal dan menganalisa atau logika. Sekarang, sudah mulai dibuat robot pengacara dengan kecerdasan buatan atau yang sering disebut dengan artificial intelligence. Jadi, robot hanya perlu di set up sesuai dengan keinginan. Robot tersebut akan menjadi pengacara yang handal karena mereka punya data yang bisa ia proses dengan sangat baik.

Sebenarnya masih banyak jenis pekerjaan lain yang bakal hilang di era industri 4.0. Yang pasti, semua pekerjaan yang nantinya bisa digantikan oleh teknologi, maka pekerjaan tersebut tidak bakal lama lagi di list jenis pekerjaan di dunia ini.

Apakah pekerjaan Anda salah satunya?

Tidak aneh jika banyak generasi milenial yang sering pindah perusahaan. Mungkin Anda akan berpikir hal tersebut mereka lakukan lantaran gaji yang kurang. Atau perusahaan yang baru menawarkan gaji yang jauh lebih besar. Alasan tersebut sangat mungkin terjadi. Namun, gaji bukan faktor utamanya.

Jenis Pekerjaan Generasi Milenial Harus Memenuhi Dua Kriteria

Bahkan, jika Anda tahu cerita Alamanda Shantika, salah satu pendiri Gojek, justru ia meninggalkan pekerjaan yang memberinya gaji lebih besar lalu pindah ke Gojek. Bertolak belakang dengan apa yang Anda pikirkan, bukan?

Maka dari itu, jelas bukan masalah gaji.

Tentu setiap anak milenial punya alasan sendiri. Namun, secara umum, mereka punya kriteria yang secara tidak langsung mereka sepakati mengenai pekerjaan yang ideal untuk mereka. Kreteria tersebut adalah work-life balance serta penghargaan.

Pengertian Work-Life Balance

Anda mungkin pernah dengar cerita seorang pekerja yang harus lembur hingga larut malam tapi di pagi hari, mereka harus segera mulai kerja lagi. Atau pekerja yang harus pergi jauh ke kota lain meninggalkan keluarganya lantaran ia dipindah-tugaskan oleh perusahaan.

Cerita tersebut sudah lazim terdengar di dunia kerja. Akan tetapi, para generasi milenial tidak ingin mengalami kenyataan hidup yang menurut mereka pahit tersebut. Mereka ini adanya keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadinya dengan keluarga dan orang-orang terkasih. Mereka harus punya waktu untuk keluarga, bukan hanya untuk perusahaan.

Maka dari itu, setiap kali ada tekanan dari perusahaan seperti sering lembur, banyak yang berontok. Bahkan, jika ada desas-desus mereka bakal dipindah ke kantor yang jauh dari keluarga, buru-buru mereka bakal mengajukan resign.

Generasi milenial lebih suka jenis pekerjaan yang bisa dikerjakan di mana saja. Yang terpenting tugas mereka selesai dikerjakan. Jika perlu, mereka rela lembur beberapa hal agar kerjaan lebih cepat selesai sehingga mereka lebih banyak waktu dengan keluarga. Karena lagi-lagi mereka ingin merasakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan.

Bukan Hanya Gaji, Mereka Juga Butuh Penghargaan

Kriteria kedua pekerjaan bagi generasi milenial adalah adanya penghargaan. Jika banyak orang tua dulu mencari pekerjaan dengan gaji yang paling tinggi, generasi milenial mencari pekerjaan di mana mereka dihargai.

Itulah mengapa kebanyakan generasi milenial suka dengan jenis pekerjaan kreatif di mana mereka bisa berkarya dan karya mereka dihargai banyak orang. Inilah sebenarnya puncak kepuasan mereka, bukan gaji yang tinggi. Karena dengan adanya penghargaan yang tinggi, sebenarnya materi seperti gaji dan kekayaan juga akan mengikuti. Maka tidak jarang orang-orang kreatif tidak hanya diganjar dengan gaji yang tinggi tapi juga royalti atau saham di sebuah perusahaan sehingga mereka tidak lagi perlu kerja setiap hari untuk mendapatkan uang.

Jadi, yang paling utama adalah penghargaan. Gaji, uang, atau kekayaan akan mengikuti jika pekerjaan mereka dihargai dengan baik.

Dari dua kriteria tersebut, sangat wajar jika beberapa pekerjaan hanya akan dikerjakan oleh orang-orang tua, bukan generasi muda. Sayangnya, pada saat yang sama, generasi milenial ini menciptakan jenis pekerjaan mereka sendiri. Bayangkan sekarang sudah ada jenis pekerjaan seperti influencer, youtuber, developer teknologi informasi, dan lain sebagainya. Dan jenis pekerjaan baru tersebut lambat tapi pasti membuat beberapa jenis pekerjaan diprediksi bakal hilang[ .

Sayangnya, beberapa generasi muda milenial tidak memahami karakteristik mereka yang memang tidak cocok dengan jenis pekerjaan lama. Namun, mereka tetap masuk ke jenis pekerjaan tersebut dengan terpaksa. Bisa saja dipaksa oleh orang tua atau dipaksa oleh keadaan. Akhirnya, mereka sama sekali tidak merasa bahagia dengan pekerjaan tersebut.

Walhasil, mereka tidak mampu mengoptimalkan kemampuan mereka serta tidak bisa mendapatkan apa sebenarnya passion mereka. Sangat disayangkan, bukan?

Bagi Anda generasi milenial, tentu tidak mau menghabiskan usia dengan mengerjakan pekerjaan yang Anda tidak suka, bukan?

Jika tidak mau demikian sekarang saatnya merintis usaha baru yang membuat anda nyaman di masa mendatang. Banyak pilihan usaha baru yang bisa anda jalankan salah satunya berkarir di bisnis network marketing

Mengapa harus bisnis Network Marketing?

Jawabannya hanya ada 2 yaitu Modalnya Ringan dan memiliki potensi pasif income dalam waktu yang tidak terlalu lama bila di bandingkan dengan bisnis yang lain

Tentu bisnis ini bukan berarti tanpa tantangan dan hambatan, justru karena potensi besarnya ini bisnis ini memiliki tantangan yang sangat besar baik dari dalam diri kita maupun faktor luar yang bisa membuat kita jatuh ditengah jalan

Perpaduan Internet Marketing dan Network Marketing menjadikan bisnis ini jauh lebih menjanjikan di era millenial sekarang ini

Hal yang tidak kalah penting adalah company yang legal dan memiliki visi dan misi jangka panjang, Jadi anda dituntut untuk tidak boleh salah sedikitpun dalam proses pemilihan perusahaan yang akan anda tekuni

Salah satu yang sangat kami rekomendasikan adalah JOYBIZ yang berdiri pada awal tahun 2018 menjadi salah satu alternatif peluang bisnis network markerting terbaik di tanah air

Banyak sebetulnya pilihan bisnis bisnis yang lain yang bisa anda tekuni, tapi rata rata memerlukan modal dan skil yang bagus, dan masalahnya tidak banyak yang memilikinya

So… siapkah anda menghadapi era millenial dengan berbagai tantangan yang ada?



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here