Tiada Kesuksesan Tanpa Keberanian Mencoba Hal Baru

berani-mencoba-hal-hal-baruDalam bisnis, yang dibutuhkan adalah kepercayaan dan kesiapan untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga. Ada sebuah kisah sederhana yang dapat Anda ambil hikmanya. Alkisah, seorang saudagar yang terkenal di kampung halamanya sedang kebingungan. Sebab, beberapa hari ini, lumbung padinya selalu kecurian. Ia menduga ada seseorang yang berusaha mencuri di lumbung padi miliknya. Maka, saudagar itu pun segera memutar otaknya, kemudian memikirkan segala sesuatu yang harus dilakukannya terhadap tindakan si pencuri di lumbung padinya.

Lantas, sang saudagar mengatur siasat, dan penjagaan pun lebih diperketat. Ia menempatkan beberapa penjaga di lumbung padi, lalu menyuruh mereka agar lebih sigap mengawasi bila ada pencuri. Sang saudagar itu berharap si pencuri akan tertangkap.

Saat itu, saudagar sudah menyerahkan kepercayannya pada kepada para penjaga tersebut. Namun, keyataanya, pada hari berikutnya, kejadian yang sama kembali terulang. Lumbung padinya pun tetap saja kecurian. Stok padi miliknya semakin berkurang dari hari ke hari.

Kedua anak sang saudagar segera mengajukan saran agar merikan diberikan kepercayaan oleh Ayahnya untuk menjaga lumbung padi mereka. Mereka juga geram ingin menangkap si pencuri. Sayangnya sang Ayah tidak mengizinkan.

“Kalian masih kecil, dan Ayah khawatir jika kalian akan ditangkap oleh si pencuri. Ayah tidak ingin sesuatu menimpa kalian jika kalian nekat menangkap si pencuri. Nanti Ayah coba bicara dengan kepala kampung disini,” kata sang ayah kepada kedua anaknya.

Akhirnya, kedua anak tersebut merasa kecewa, namun mereka tak bisa berkata apa-apa.

Ketika sang ayah berbicara dengan kepala kampung, sang kepala kampung justru marah dan memprotesnya.

“Wah, seharusnya kamu percaya kepada anakmu. Mereka memang masih kecil, namun mereka mempunyai semangat dan keberanian. Sebenarnya, kamulah yang bertindak sebagai seorang ‘pencuri’ kepercayaan diri dan keberanian anak-anakmu.”

Sang ayah tersentak mendengar perkataan sang kepala kampung. Kemudian, sesampainya dirumah, ia segera mencari kedua anaknya dan menyuru mereka untuk berjaga pada malam hari di depan lumbung padi mereka. Dengan senang hati, keduanya melaksanakan perintah sang ayah.

Keesokan harinya, si pencuri dapat tertangkap oleh kedua anak tersebut.

Ternyata, pencurinya adalah orang terdekat yang selama ini menjadi orang kepercayaan mereka, yakni si penjaga lumbung padi. Mereka merasa puas bisa membekuk si pencuri.

Dari kisah tersebut ita dapat mengambil hikmah bahwa tidak baik merebut kepercayaan diri orang lain. Sayangnya, sering kali, itulah yang terjadi. Tampa sadar, kita mengambil kepercayaan diri orang lain melalui kata-kata yang kita ucapkan.

Lebih parah lagi, ita sering mengkhianati kepercayaan itu sendiri. Kita sering kali terucap, “ jangan, tidak boleh, jangan sekarang, jangan lakukan itu, nanti saja, risikonya terlalu besar, dan tunggu dulu sampai situasi aman,” kepada diri sendiri. Inilah yang menjadikan kita takut melakukan apa pun, sehingga bisa dikatakan bahwa kita tidak berani mengambil segala resiko. Akibatnya, kita benar-benar tidak tidak melakukan apa-apa, dan akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.

Karena banyaknya rintangan dan perjuangan berat yang harus dilakukan, seyogyanya Anda sebagai seorang masyarakat sekaligus menjadi seorang masyarakat sekaligus calon pengusaha mudah mempunyai persiapan-persiapan khusus, ini mutlak harus Anda miliki jika ingin terjun sebagai seorang pebisnis. Salah satunya adalah mempertajam kemampuan Anda.

Nah, untuk mempertajam kemampuan anda, simaklah tips-tips yang mesti anda praktikan berikut:

  1. Menginventarisir Kekurangan dan Belebihan

Jika Anda mengikuti wawancara kerja, pasti Anda perna diminta menyebutkan kekurangan dan kelebihan yang Anda miliki. Hal ini dilakukan tampa alasan. Pihak perusahaan rupanya ingin memastikan karakter , kelebihan, dan kekurangan Anda. Sesuai dengan kriteria yang mereka cari. Beberapa pekerjaan, seperti art director (piñata gaya), scriptwriter (penulis naskah), wartawan, ataupun editor, tentunya memerlukan keativitas. Tentu saja, yang dicari adalah orang-orang yang penuh keativitas.

Sungguh, menyebutkan kekurangan dan kelebihan diri sendiri tidaklak mudah. Padahal secara sadar atau tidak, kita menutupi atau setidaknya mensiasati kelemahan dengan kelemahan kita, misalnya saja dalam hal berpakaian. Jika kita berbadan gemuk maka kita cenderung memili baju yang menutupi ataupun menyamarkan kegemukan. Biasanya, saat kita terlihat gemuk lantaran mengenakan baju tertentu, kita akan berkata, “pakaian ini tidak cocok untukku. Sebab, qw tampak gemuk.” Perkataan itulah yang menunjukan bahwa secara tidak sadar ataupun tidak, kita cenderung menutupi kekurangan yang ada pada diri sendiri.

Tidak ada manusia yang sempurna setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan adalah sesuatu yang bisa menjadi nilai tambah pada diri seseorang. Sementara itu, kekurangan ialah hal yang dimiliki oleh seseorang, yang sekiranya akan menghambatnya dalam mencapai kesuksuksesan.

Lantas, pertanyaan yang berkembang adalah bagaimana menyadari kekerangan diri sendiri? Sebenarnya tidak ada petunjuk atau resep jitu yang dapat memandu Anda untuk menyadari segala sesuatu yang menjadi kekurangan Anda. Sebab, kata kuncinya ialah pengalaman hidup. Dari berbagai pengalaman hidup sejak dibangku sekolah, kuliah, sampai sejak saat Anda bekerjaitulah yang akan menjadi bekal berharga anda untuk memulai suatu bisnis.

Selain itu, Anda jangan lupakan peran peran serta orang-orang yang ada disekeliling Anda. Meminta tanggapan (feed back) dariorang lain tentang diri anda merupakan suatu cara efektif untuk menyadari segala sesuatu yang menjadi kekurangan Anda. Sebaiknya, carilah orang lain yang Anda anggap mengenal diri Anda serta mampu bersikap objektif untuk menilai diri Anda. Dengan cara inilah. Anda akan mengtahui pendapat orang lain tentang diri Anda.meskipun begitu, hendaknya Anda mempersiapkan diri sebelumnya. Boleh jadi, Anda akan menerima perspektif baru tentang cara orang lain mengenal diri Anda.

Menggali kelebihan lebih mudah dibandingkan menyadari kekurangan diri Anda. Supaya lebih mudah menggali kelebihan Anda, cermatilah bidang pekerjaan yang sedang Anda geluti, atau setidaknya hobi yang merupakan bidang keahlian Anda.

Sebenarnya, menemukan kelebihan Anda tidaklah sulit. Kata kuncinya adalah hobi. Melakukan hobi sama halnya dengan mengerjakan tugas yang membuat Anda lupa waktu lantaran menikmatinya. Sesuatu yang sudah menjadi kegemaran Anda, tentunya akan Anda lakukan dengan sepenuh hati. Jika sudah begitu maka pekerjaan yang dilakukan dengan sepenuh hati pastilah akan memperoleh hasil yang maksimal. Untuk mengenali kelebikan ini, bergantunglah sepenuhnya pada diri anda sendiri. Sebab, siapakah tang lebih mengenal diri Anda sendiri selain Anda?

Cobalah sekali waktu, Anda renungkan kelebihan dan kekurangan Anda. Jika sudah menemukannya, ambikkah kertas dan alat tulis. Bila Anda sudah bisa membuat suatu daftar yang berisi kekerangan dan kelebihan Anda, tarulah hasil tulisan Anda itu di tempat yang mudah dijangkau. Akan ledih baik lagi jika Anda meletakkan di tempat yang Anda ligat setiap hari. Hal ini memotivasi Anda untuk bisa memulai bisnis.

Jika semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan, lalu mengapa ada orang yang sukses dan ada yang gagal dalam bisnis? Anda tentu pernahbertanya mengenai hal itu dalam hati. Jawabannya mudah saja, yakni orang yang sukses adalah orang yang berfokus pada kelebihan saja, sedangkan kekurangan yang dimilikinya telah sedemikian rupa tersingkirkan.

Anda bukanlah manusia sempurna yang mengerti segala hal. Deikian pula dalam dunia bisnis. Anda tidak bisa mengurusi semua aspek bisnis yang Anda geluti. Apalagi jika Anda memang tidak mempunyai kelebihan dalam bidang tersebut. Pastinya, hal ini sangat tigak efektif dan efisien.

Apabila Anda bukanlah seorang ahli keuangan, mintalah bantuan kepada seorang akuntan untuk menulis kontrak. Jika Anda bukanlah seorang ahli hokum, sewalah bantuan seorang pengacara untuk mengatasi segi legal bisnis Anda. Jadi, Anda tidak perlu membuang waktu untuk melakukan pekerjaan yang memang bukan kualifikasi Anda. Untuk menjapai segalahsesuatu yang anda mau, anda harus tau siapa diri Anda sebenarnya, serta memiliki kemampuan untuk mencapai tujuan tersebut. Dari sanalah, Anda akan bisa menyiapkan diri dengan terus belajar, berusaha, dan bekerja.

 

  1. Mengikuti Seminar atau Pelatihan Pengembangan Diri

Pada tahap berikutnya, sesuatu yang Anda butuhkan adalah motivasi dan pengembangan diri. Motivasi bisa berasal dari dalam diri sendiri. Salah satunya dengan cara bermimpi. Siapa bilang bermimpi itu tidak bermanfaat? Bagi seorang entrepreneur, mimpi sama dengan motivasi.

Oleh karena itu, hendaknya Anda memimpikan saat Anda membangun usaha yang sukses dan maju. Kemudian, tanamkanlah terus impian dalam diri Anda. Lama-kelamaan, impian ini akan menjadi motifasi terbesar bagi Anda untuk menjadi entrepreneur. Bahkan, menurut Robert T. Kiyosaki, penulis buku Rich Dad, Poor Dad, agar Anda menjadi pengusaha, kaka Anda harus punya mimpi. Anda pun mesti punya tekad besar dan memauan untuk belajar.

Untuk lebih mengentalkan motivasi dan memfokuskan diri pada hal-hal yang ingin Anda lakukan, ada baiknya bila Anda melakukan progam prlatikan dan pengembangan diri. Secara garis besar, tujuan dari diadakannya progam pelatihan pengembangan diri adalah sebagai berikut:

  1. Memberikan motivasi kepada peserta pelatihan.
  2. Membagikan pengetahuan yang bersifat praktis, yang berguna untuk memulai suatu bisnis.
  3. Memberikan pengetahuan dasar tentang kiat-kiat brusaha dengan tujuan memberikan inspirasi kepada peserta pelatihan untuk melakukan kegiatan usaha.
  4. Mendapatkan profil kebutuhan pelatihan lanjutan tentang pilihan bisnis para peserta pelatihan.

 

Pada dasarnya, ada berbagai metode yang biasa digunakan dalam pelatihan pengembangan diri bagi calon pebisnis. Biasanya, para peserta mendengarkan ceramah bagi pakar bisnis terkemuka ataupun praktisi bisnis. Para pakar di bidang bisnis sudah pasti bisa jadi referensi Anda dalam memulai bisnis.

Dengan adanya diskusi yang dilaksanakan bersama para praktisi, para peserta dapat sharing ataupun berbagi pengalaman. Ini sungguh sangat berguna lantaran sering kali ada perbedaan antara teori dan praktik. Kunjungan secara langsung ketempat-tempat para pengusahapun akan menamba motivasi para peserta untuk segera memulai bisnis.

Keuntungan lainnya dari keikutsertaan dalam pelatihan adalah para peserta dapat memperoleh teori sekaligus praktik. Hebatnya, para pesertta bisa mempratikan ilmu yang telah diperoleh dari pelatihan secara langsung. Contohnya, bagi peserta yang ingin berbisnis kue brownies ataupun jaringan ringan, mereka akan mendapatkan pengetahuan mengenai kue brownies, mulai dari proses produksi sampai memasarannya.

Pada masa kini, tidak sulit untuk ,menemukan penyelenggara pelatihan pengembangan diri. Anda bisa menemukannya di universitas-universitas terkemuka, lembaga-lembaga swasta, maupun instansi terkemuka yang menyelenggarakan pelatihan untuk masyarakat umum. Sunnguh, semua orang yang ingin memulai bisnis haruslah memilih rencana pengembangan diri. Anda pun dapat membuat rencana pengembangan diri.

 

  1. Menggali Keahlian Secara Terus-Menerus

Jangan berfikir kalau Anda sama sekali tidak mempunyai keahlian yang terpendam. Yakinlah bahwa segala sesuatu pasti ada solusinya, asalkan Anda masih mau berpikir. Sebagai contoh, suatu hari, Anda disuru memindakan batu bata dari halaman rumah ke kebun belakang. Anda pasti tidak ingin menggunakan kedua tangan Anda saja untuk menggangkut batu bara tersebut. Anda tentu mencari suatu cara agar Anda bisa mengangkut setumpuk batu bata itu tampa membuat Anda kelelahan dan kehabisan waktu.

Anda menggunakan ember sebagai alat mengangkut sehingga Anda mampu mengangkut lebih banyak batu data. Bisa jadi, Anda berpikir untuk menggunakan troli yang lebih efektif untuk mengangkut batu bata. Dalam hal itu, ada beberapa langkah yang dapat Anda tempuh. Berbagai langkah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  1. Cobalah Observasi Diri Anda, Dalam mengobsepervasi diri, Anda juga bisa memantu bantuan kepada orang lain ataupun mengikuti pelatihan pengembangan diri. Sebenarnya, yang termudah adalah Anda meminta bantuan dari rekan-rekan atau orang terdekat Anda untuk mengobservasi diri.
  2. Lihatlah Keterampilan dan Keahlian Anda, Dalam persaingan didunia kerja, seseorang yang memiliki keahlian dan keterampilan yang akan memenangkan kompetesi. Demikian pula dengan dunia bisnis. Keterampilan dan keahlian adalah modal awal dari memulai bisnis. Oleh karena itu, jika Anda terampil dalam membuat kartu ucapan, maka Anda jangan segan-segan untuk memulai usaha tersebut sebagai peluang bisnis yang menjajikan.
  3. Perhatikan Kondisi Sekeliling dan Amatilah Kegiatan yang Mungkin Cocok dengan Minat Anda, Bagi seseorang pebisnis sejati, segala sesuatu bisa dijadikan sebagai peluang usaha, terutama yang cocok dengan minatnya. Misalnya, pada musim hujan, ia membuka usaha penjualan paying, jas hujan, ataupun ojek payung.
  4. Yakinlah bahwa Anda Mampu Melakukan Sesuatu dengan Baik, Boleh jadi, dalam berbisnis, anda menjual produk-produk yang berkualitas, yang bisa Anda bisa buat laku keras dan menguntungkan. Namun, tidak akan ada jaminan pembeli menjadi puas, bersedia datang kembali, dan mau membeli lagi. Oleh karena itu, lakukan dengan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya.

Setelah yakin terhadap produk Anda yang berkualitas, maka tugas Anda berikutnya adalah member tahu kepada sebanyak mungkin orang tentang produk Anda. Meskipun produk Anda yang berupa makanan, contohnya pisang goring, dijamin berkualitas dan terasa enak, tetapi bila tidak ada orang yang tahu, maka semuanya percuma belaka. Makanya, diperlukan strategi khusus untuk member tahu khalayak ramai tentang produk Anda yang berkualitas, serta strategi yang jitu untuk mendatangkan para pelanggan.

Jika Anda memilii keahkian memasak nasi goring dan hobi berinternet ria, Anda juga bisa mengombinasikan keduanya. Caranya, Anda berbisnis nasi goreng dengan melakukan pemasaran via internet, yang bisa dilakukan dirumah. Nah, bagi Anda yang mempunyai keahlian berbicara, hal itu akan menjadi sebuah modal yang amat berguna. Anda dapat membuka bisnis yang awalnya dilakukan dari mulut ke mulut

 

  1. Meningkatkan Pengetahuan Bisnis dengan Membaca

Membaca merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi dari suatu yang ditulis. Membaca melibatkan symbol yang menyusun sebuah bahasa. Membaca dan mendengar adalah dua cara yang paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yanag didapat dari membaca terkasuk suatu hiburan, khususnya saat membaca cerita fiksi atau humor.

Sebagian besar kegiatan membaca dilakukan di atas kertas. Batu dan kapur diatas sebuah papan tulis juga dibaca. Tampilan komputer juga dapat dibaca. Namun, sayangnya, orang Indonesia dikenal tidak gemar membaca. Dan, dari jutaan orang Indonesia, hanya sedikit saja yang gemar membaca.

Pernakah terpikir oleh Anda bahwa menghabiskan waktu di perpustakaan merupakan hal yang membosankan? Apakah Anda menyisihkan waktu setiap hari untuk membaca? Walaupun jawabanya iya, pasti yang kerap Anda baca adalah komik ataupun novel romantic, bukan bacaan yang kayak ilmu pengetahuan , seperti buku akademis, biografi, dan Koran.

Sering kali, kita member porsi yang lebih besar terhadap bacaan nonakademis. Kita tahan membaca Novel setebal ratusan halaman dalam 1-2 hari. Padahal, membaca satu bab saja dalam buku-buku ilmiah rasanya malas sekali. Porsi yang jauh lebih besar juga kita berikan kepada kegiatan lain yang tidak memberikan manfaat, kecuali hanya hiburan semata.

Membaca itu sama saja dengan berinvestasi. Investasi dalam ilmu ekonomi adalah kegiatan menemukan sejumlah uang di perusahaan tertentu dengan ekspektasi keuntungan di masa depan. Kegiatan berinvestasi jelas dapat kita asosiasikan dengan kegiatan membaca. Menanam diartikan sebagai menyerap. Sementara itu, uang sebagai pengetahuan dari buku, dan perusahaan diterjemahkan sebagai otak kita.

Ada kisah mengharukan tentang seseorang yang sangat gemar membaca. Suatu kali, ada loper koran tampil dalam acara “Who Wants To Be A Millionare” Indonesia. Tidak disangka , ternyata ia mampu menjawab pertanyaan akhir yang hadiahnya satu miliar. Bahkan, ia mengetahui nama kapal yang di gunakan oleh Charles Darwin sewaktu meneliti kepulauan Galapagos.

Tantowi Yahya selaku pembawa acara pun bertanya mengenai kehebatannya dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sulit tersebut. Jawabannya simpel saja, yakni ia memang sangat senang membaca koran yang dijajakannya. Apabila orang itu bisa meluangkan waktunya untuk berinvestasi ilmu pengetahuan, mengapa Anda tidak? Berjuta alasan dapat anda ungkapkan demi menutupi keengganan membaca buku, koran, ataupun majalah, mulai dari tidak adanya waktu sampai mahalnya biaya yang diperlukan.

Memang perlu diakui bahwa membaca mesti terlebih dulu dibudayakan. Membaca pun harus menjadi bagian dalam hidup Anda. Thomas Jefferson, Presiden Amerika Serikat Ketiga, berkata, “ I cant live without books”

Kebiasaan membaca masyarakat jepang juga bisa Anda contoh dan teladani. Masyarakat jepang boleh di bilang tak pernah sedetik pun tidak membaca. Saat menunggu bus di halte, mereka akan membaca buku, majalah, ataupun koran. Ketika antri di loket pun, mereka membaca sesuatu. Saat menunggu guru di kelas, mereka juga membaca. Hampir dimana-mana, masyarakat jepang tidak pernah lepas dari bahan-bahan bacaan. Nah, coba bandingkan dengan masyarakat indonesia. Amat berbeda , bukan ?

Masyarakat indonesia lebih senang ngerumpi dan berbudaya lisan. Mreka lebih banyak ngelamunnya ketimbang melakukan aktivitas membaca. Hal tersebut bisa dicermati dari perilaku sehari-hari. Saat menunggu bus di halte dan mengantre di bank, kebanyakan orang hanya melongo, atau paling tidak bercanda dan ngerumpi bersama teman-teman. Padahal, lima menit membaca saaat menunggu bus bisa menambah wawasan. Sungguh, wawasan dan pengetahuan dapat semakin meningkat, meskipun hanya membaca satu halaman buku, koran, maupun majalah.

Apakah bacaan harus berupa buku? Tidak, bacaan tidak harus berupa buku. Banyak bahan bacaan yang bisa kita baca, misalnya koran,. Membaca koran juga penting bagi kita, karena kita bisa terus mengikuti perkembangan-perkembangan aktual, baik yang terjadi di dalam negeri maupun luar negeri.

 

  1. Memperbanyak Teman dan Relasi

Seorang pengusaha sukses pernah ditanyai oleh seorang wartawan tentang kunci suksesnya dalam berbisnis. Sang pengusaha Cuma menjawab, “ sebenarnya, yang membuat saya menjadi seperti sekarang ini hanyalah dua hal, yaitu informasi dan relasi.”

Ternyata, kunci kesuksesan pengusaha tersebut adalah informasi dan relasi. Memang, kedua hal itu merupakan ujung tombak majunya sebuah bisnis. Pengusaha yang sukses adalah orang yang memiliki akses terhadap informasi, serta mampu membina hubungan baik dengan relasi. Tidak akan ada pengusaha yang sukses tanpa memiliki informasi dan relasi.

Dalam era globalisasi ini, orang yang menguasai informasi adalah orang yang berkuasa. Tidak ada yang bisa hidup tanpa akses yang berkuasa. Dan, tidak ada yang bisa hidup tanpa akses terhadap informasi. Begitu pula dengan para pebisnis ataupun pengusaha. Mereka membutuhkan informasi, sebagaimana tanaman memerlukan air. Bayangkan jika anda menjadi seorang pengusaha minuman air isi ulang, tetapi Anda tidak tahu mengenai pentingnya kehigienisan air minum. Padahal, mengisi ulang air minum secara serampangan bisa menyebabkan banyak bakteri berkembang dalam produk Anda.

Contoh lainnya ialah saat anda berkeinginan membuka usaha distro. Tentunya, Anda memerlukan banyak sekali informasi mengenai gaya pakaian (fashion) yang berkembang dan sedang di gemari anak muda. Atau jika Anda ingin mengembangkan usaha dengan menambahkan modal melalui pinjaman kredit bank. Dalam hal itu, yang anda lakukan pertama kali pasti mencari informasi sebanyak mungkin tentang produk-produk pinjaman dari berbagai bank, kemudian Anda akan memutuskan produk pinjaman yang paling menguntungkan bagi Anda. Itulah berbagai ilustrasi yang menggambarkan betapa informasi menjadi elemen vital bagi Anda, para pebisnis, ataupun orang yang hendak memulai bisnis.

“ serahkan kepada ahlinya”, begitulah tag line (slogan) kampanye yang selama ini menjadi menjadi jargon dimana-mana. Hal serupa berlaku di dunia bisnis. Tidak punya kenalan pebisnis bukanlah suatu halangan. Anda bisa bertanya melalui forum di koran maupun majalah. Cara lainnya ialah bergabunglah dengan milis-milis pengusaha. Di sanalah, anda dapat bertanya atau setidaknya sharing (berbagi pengalaman dan informasi) dengan sesama pengusaha dan pebisnis.

Selain informasi, yang menjadi ujung tombak dalam kesuksesan bisnis adalah relasi. Cobalah Anda sebutkan, bisnis apa yang tidak memerlukan relasi? Tentu saja tadak ada, karena setiap bisnis membutuhkan relasi. Jadi, Anda jangan berpikiran bahwa bisnis anda bisa berjalan lancar kalau Anda tidak memiliki relasi. Seseorang yang sukses dalam bisnis Multi Level Marketing (MLM) bahkan bisa meraup hingga ratusan juta rupiah. Tentu saja, yang membuat dirinya dapat sukses seperti itu adalah kuatnya jaringan relasi alias networking.

Relasi secara harfiah berarti teman, rekan, partner, atau mitra. Terkait itu, Anda perlu menyadari bahwa Anda memang memerlukan relasi dalam semua segi bisnis. Bayangkan saja jika anda tidak memiliki relasi untuk membantu Anda dalam membuat produk, ataupun orang-orang yang akan membeli produk Anda.

Jika anda berancana merintis sebuah usaha, ada baiknya bila Anda mulai menjaring relasi dari sekarang. Jaringan menanti Anda telah resmi memulai bisnis hingga garis ini. Ingatlah selalu bahwa bisnis Anda tidak dapat bertahan tanpa para konsumen. Mereka juga berperan mengembangkan jaringan atau network.

Setelah menjaring relasi, langkah berikutnya adalah mempertahankan relasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Anda ingin mempertahankan relasi yang telah terjalin. Berbagai hal tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Keep in contact

Pada zaman serba canggih seperti sekarang ini, rasa-rasanya tidak ada alasan bagi Anda untuk tidak menjalin/memelihara kontrak komunikasi dengan relasi Anda. Bila ada peristiwa-peristiwa besar, misalnya hari raya, tahun baru, ataupun acara pernikahan, sempatkanlah untuk datang atau sekedar mengucapkan selamat. Percayalah ini trik ampuh untuk menjaga hubungan dengan relasi Anda.

  1. Tanggung Jawab

Semua orang pasti suka terhadap seseorang yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, usahakanlah dalam jaringan networking yang anda bina selalu berlandaskan tanggung jawab. Bila Anda mengadakan pertemuan (meeting) dangan para relasi, jangan sampai Anda datang terlambat. Sebab, datang terlambat mencermikan seseorang yang kurang bertanggung jawab dalam berbagai hal.

  1. Kepercayaan

Setahun lalu, kita dihebohkan dengan penipuan berkedok arisan. Seseorang yang dipercaya memegang uang iuran arisan ternyata menghilang dengan membawa lari uang yang banyak. Sebetulnya, orang tersebut mendapat kepercayaan dari banyak orang untuk memegang uang bersama. Pastilah orang tersebut memiliki jaringan relasi yang cukup baik. Hanya saja, ia menyalahgunakan kepercayaan orang lain


Discover more from Tabloid Peluang Usaha

Subscribe to get the latest posts sent to your email.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top