Bulan Ramadan menjadi momen yang pas untuk membuka peluang usaha kue kering lebaran. Peluang ini tentu bisa kita manfaatkan untuk memperoleh keuntungan yang besar. Mengingat tingkat permintaan kue kering lebaran akan meningkat drastis. Terutama detik-detik menjelang lebaran. Ini lebih memudahkan kita dalam memasarkan produk kita.
Alternatifnya kita bisa memproduksi sendiri kue kering dengan beraneka ragam, lalu menjualnya ke berbagai toko atau supermarket dengan sistem konsiyasi. Atau kita juga bisa membeli langsung ke pabrik pembuatan kue kering yang tidak jauh dari daerah kita. karena jarak mempengaruhi dalam hal penetapan harga.
Sehingga kita bisa menjual dengan harga standart namun tetap dengan keuntungan maksimal. Adapun Jika kita memilih memproduksi sendiri, maka tentu kita harus menghitung semua biaya yang diperlukan. Serta dirinci sedetail mungkin. Hal ini untuk mempermudah kita dalam penetapan harga jual beserta keuntungan yang akan kita ambil. Jangan sampai masalah perhitungan biaya ini kita anggap remeh. Sehingga akhirnya kita malah mendapatkan kerugian.
Rincian Biaya Produksi Dalam Membuka Peluang Usaha Kue Kering Lebaran
Merinci semua biaya produksi dalam merintis usaha adalah hal yang sangat penting. Karena pembukuan dan pemasaran harus seimbang dan saling mempengaruhi. Jika salah satu berantakan, maka bisnis kita pun tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu, penting sekali kita mengetahui biaya apa saja yang harus kita keluarkan dalam membuka peluang usaha kue kering lebaran. Berikut penjelasannya :
1. Biaya Peralatan
Ketika kita ingin membuka peluang usaha kue kering lebaran, kita tidak akan lepas dari biaya peralatan. Artinya peralatan apa saja yang kita butuhkan dalam proses pembuatan produk. Biaya peralatan ini juga masuk ke dalam biaya produksi. Karena peralatan akan selalu kita gunakan dalam proses produksi. Adapun biaya peralatan bisa meliputi semua barang yang memiliki masa pakai lebih dari satu tahun. Contohnya mixer, oven, loyang, kompor gas, baskom, kompor gas dan sebagainya.
2. Biaya Bahan Baku
Jenis biaya yang pasti masuk dalam biaya produksi adalah biaya bahan baku. Biaya ini meliputi semua bahan yang kita perlukan dalam proses pembuatan kue. Tapi sebelum itu, kita juga harus memastikan bahwa bahan baku kita benar-benar berkualitas. Karena pemilihan kualitas bahan baku ini juga mempengaruhi kualitas kue kering yang kita hasilkan. Mulai dari rasa, tekstur, masa konsumsi dan sebagainya. Adapun untuk contoh bahan baku meliputi tepung terigu, telur, minyak goreng, mentega dan yang lainnya. Perlu diperhatikan, bahwa bahan baku yang berkualitas tak harus mahal. Kita bisa menanyakan langsung pada penjual tentang kualitas bahan baku kue yang berkualitas tapi harga terjangkau.
3. Biaya Listrik Dan Air
Biaya yang satu ini mungkin seringkali diabaikan. Meskipun dianggap tidak berpengaruh, tapi sesungguhnya biaya listrik dan air ini juga sangat penting untuk diperhitungkan. Karena jika tidak, kita tidak akan kesulitan mengetahui besar laba atau rugi yang sesungguhnya dari proses produksi kita. Apalagi biaya listrik dan air terhitung biaya rutin yang harus kita keluarkan setiap bulan. Oleh karena itu, biaya ini juga termasuk dalam biaya produksi. Berapa lama kita menggunakannya untuk keperluan produksi. Jangan sampai kita campur aduk dengan penggunaan pribadi.
4. Biaya Transportasi
Biaya Transportasi ini meliputi biaya ongkos atau bahan bakar kendaraan saat kita membeli bahan baku, serta biaya ongkos kirim dalam proses penjualan produk. Contoh biaya ongkos kirim ini antara lain biaya mengantar barang jika kita kita bekerja sama dengan sebuah toko. Atau jika kita menerapkan sistem online, biaya ini merupakan biaya jasa pengiriman seperti JNE, pos, dan sebagainya. Untuk perhitungan harga transportasi ada dua sistem. Yaitu digabungkan langsung dengan harga pokok dan laba sehingga menjadi harga jual. Atau kita bedakan dengan harga jual. Sebenarnya jumlah nominal akhir akan sama. Tapi, penggabungan dengan harga jual terkesan lebih murah dibandingkan dengan saat dibedakan.
5. Biaya Promosi
Ketika barang sudah menjadi produk jadi dan siap untuk dijual, maka tugas kita adalah memasarkannya. Kita bisa menggunakan media sosial untuk promosi online. Atau media cetak seperti banner, pamlet, poster dan sebagainya untuk promosi offline. Alternatif lain, kita juga bisa memasukkan sebagai iklan di media massa seperti koran, majalah dan semacamnya. Tentu ini masuk dalam kategori biaya promosi yang juga wajib kita perhitungkan.
Discover more from Tabloid Peluang Usaha
Subscribe to get the latest posts sent to your email.